Sabtu, 14 Juli 2018

STRATEGI PEMASARAN : RENCANA STRATEGIS DALAM PEMASARAN

RENCANA STRATEGIS DALAM PEMASARAN

Oleh :

Husaeri Priatna, S.Ak., M.M.
(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bale Bandung)


Tujuan :

1. Pembaca mampu memahami perbedaan antara kegiatan penjualan dengan kegiatan pemasaran

2. Pembaca mampu memahami perencanaan strategi pemasaran serta implementasinya

3. Pembaca mampu memahami analisis SWOT dalam perencanaan strategis

4. Pembaca mampu memahami bauran pemasaran (marketing mix)



Perbedaan antara Penjualan & Pemasaran :

• PENJUALAN

Penjualan berorientasi pada produk yang telah ada dan berusaha agar barang tersebut dapat terjual sebanyak mungkin (volume penjualan). Terkadang penjual memanfaatkan ketidaktahuan pembeli dengan bujuk rayu, manipulasi kualitas, bersumpah palsu untuk membujuk dan meyakinkan pembeli. Semuanya demi memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya.



• PEMASARAN

Pemasaran berazaskan pada kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dalam hal jenis produk, kualitas, harga, kemudahan mendapatkan barang / jasa dan sebagainya. Produk bukan satu-satunya penjamin kepuasan konsumen, akan tetapi ada beberapa variable lain yang sangat mempengaruhi kepuasan konsumen yakni pelayanan, harga produk, lokasi, distribusi dan sebagainya. Apabila konsumen merasa puas, maka ia akan kembali dan tetap bertahan dengan produk kita dan memberitahu kepada pihak lain untuk membeli dari kita.



Apabila perusahaan mampu memasarkan PRODUKNYA berarti perusahaan tersebut telah berhasil mencapai TUJUAN & SASARAN perusahaan.



Perusahaan dalam mencapai keberhasilannya yaitu menjual produknya harus mampu mempertahankan kelangsungan usahanya, antara lain :
Mampu bersaing di pasar
Mampu memelihara kualitas produk
Mampu memuaskan pelanggan sehingga terciptanya loyalitas pelanggan
Mampu berinovasi
Mampu menghadapi resiko
Mampu bangkit apabila mengalami kegagalan
Mampu memperbaiki apabila terjadi kesalahan



Dengan demikian, maka perusahaan harus menyusun serta membuat PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) PEMASARAN agar keberlangsungan hidup perusahaan bertahan lebih lama bahkan mengalami kemajuan.



Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Strategis ?

1. Perencanaan Strategis (Strategic Planning) adalah proses mengembangkan dan mempertahankan kecocokan strategis antara tujuan dan kemampuan perusahaan serta peluang pemasaran yang sedang berubah.

2. Perencanaan Strategis (Strategic Planning) adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal sebagai sumber daya keuangan dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.

Kesimpulannya bahwa perencanaan strartegis adalah adalah menemukan cara agar perusahaan dapat menggunakan kemampuanya dengan cara terbaik untuk mengambil keuntungan dari peluang yang berubah-ubah.



Langkah - langkah Perencanaan Strategis

Didalam menjalankan perusahaan/bisnis, terdapat langkah-langkah strategis, yaitu :



1. Mendefinisikan Visi dan Misi Perusahaan

• Visi adalah cara pandang jauh ke depan, ke mana organisasi atau perusahaan harus dibawa, agar organisasi tersebut dapat eksis. Visi dapat menentukan akan menjadi apa bisnis yang dijalankan.

• Misi adalah apa yang harus dilakukan suatu organisasi atau perusahaan agar berhasil, misi dapat menentukan bisnis apa yang akan dijalankan.

2. Menentukan Tujuan dan Sasaran Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka panjang. Pengertian Sasaran adalah hasil- hasil yang ingin dicapai dalam jangka pendek.

Jadi, tujuan dan sasaran dalam perusahaan saling berkaitan dan saling berkesinambungan, perusahan pun harus berusaha keras dalam mencapainya.

3. Merancang Portofolio Bisnis

Portofolio Bisnis (Business Portofolio) adalah kumpulan bisnis dan produk yang membentuk Perusahaan.

Portifolio bisnis yang baik adalah yang paling cocok dengan kekuatan (strenght) dan kelemahan (weekness) perusahaan terhadap peluang (opportunity) dalam lingkungan serta mampu mengatasi ancaman (threatment), yang disebut dengan analisis SWOT.

4. Merencanakan strategi fungsional

Merencanakan strategi fungsional melalui Departemen Fungsional antara lain :

a. Bagian pemasaran

b. Bagian keuangan

c. Bagian akunting

d. Bagian SDM

e. Bagian manufaktur / produksi



Peran bagian pemasaran dalam perencanaan strategic :

a. Bagian pemasaran menyediakan falsafah sebagai pedoman, yaitu konsep pemasaran

b. Bagian pemasaran menyediakan input bagi pembuat rencana strategik dan membantu mengenali peluang pasar yang menarik dan menilai potensi perusahaan untuk mengambil manfaat dari peluang tadi.

• Pemasar dan Fungsi Bisnis lain:

• Pemasar menyatakan perusahaan tidak dapat sukses tanpa pelanggan (menarik dan mempertahankan pelanggan), sehingga semua fungsi dalam perusahaan harus saling
mendukung.



Strategi Bauran Pemasaran : Prinsip 4-P, antara lain :
Product (produk)
Price (harga)
Place (tempat)
Promotion (promosi)



1. Produk harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk milik pesaing (tampilan, rasa, keamanan dari bahan yang digunakan, kemasan).

2. Harga yang tawarkan sesuai dengan segmentasi pasar yang telah ditentukan (harga terjangkau)

3. Tempat memasarkan produk tepat sasaran, sesuai dengan tujuan bisnis dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen.

4. Promosi harus terus dilakukan, yaitu dengan mempublikasikan produk melalui media yang tepat, apalagi program promosi berupa hadiah atau diskon harga pada moment yang tepat dilaksanakan.

Salah satu cara yang digunakan produsen/pebisnis dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan iklan dan promosi, maka hal ini akan merangsang minat konsumen maupun calon konsumen.

Kegunaan iklan dan promosi :

• Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat.

• Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara penggunaanya. Memperkenalkan barang atau jasa baru

STRATEGI PEMASARAN : Strategi Bersaing dalam Bisnis







Strategi Bersaing dalam Bisnis

Oleh : Husaeri Priatna, S.Ak., M.M.
(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bale Bandung)


Tujuan :

1. Pembaca mampu memahami lingkungan persaingan bisnis

2. Pembaca mampu memahami strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan

3. Pembaca mampu memahami keunggulan kompetitif dengan analisis SWOT



Pendahuluan

Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk menguasai pasar, tujuannya agar mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya untuk memperoleh keuntungan yang diinginkan serta demi keberlangsungan hidup usahanya. Sehingga dengan demikian, karena setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama maka terjadilah persaingan dalam berbisnis.



Strategi Menghadapi Persaingan Bisnis

Pebisnis harus mampu mengenali pesaingnya (competitor)

} Pesaing yang sama “produknya” baik barang maupun jasa

} Pesaing produk “alternatif”, atau produk pengganti

} Tempat “persaingan bisnis/usaha” berada di pasar., sebab pasar adalah tempat transaksi antara pembeli dan penjual atau tempat bertemunya konsumen dan produsen dan/atau produsen dengan produsen lainnya.



Sehingga perusahaan / pebisnis dalam hal ini harus menentukan “Pasar Sasaran” ( Target Market) secara tepat.

• Pasar sasaran adalah: Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.

• Penetapan Pasar Sasaran merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai potensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang.

• Karena konsumen yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu mengkelompokkan pasar menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar tertentu sebagai sasaran.

• Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Segmentasi Pasar (Segmenting)

2. Penetapan Pasar Sasaran (Targeting)

3. Penempatan Produk (Positioning)



1. Segmentasi Pasar ( Segmenting )

Yaitu tindakan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda-beda yang mungkin membutuhkan produk-produk dan atau kombinasi pemasaran yang terpisah.

Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi pembeli yang kebutuhan, karakteristik atau perilakunya berbeda dan mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.

Dasar-dasar untuk Mensegmentasikan Pasar Konsumen :

a. Segmentasi Geografik

Yaitu membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan

b. Segmentasi Demografik

Yaitu suatu proses yang membagi – bagi pasar menjadi kelompok – kelompok berdasarkan variabel – variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, agama, ras dan kebangsaan.

c. Segmentasi Psikografis

Yaitu konsumen dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian



Syarat Segmentasi yang Efektif

} Dapat diukur ( Measurable )

} Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus dapat diukur dengan tingkat tertentu.

} Dapat dijangkau ( Accessible )

} Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

} Cukup besar ( Substantial )

} Segmentasi pasar cukup besar atau cukup mendatangkan laba, karena suatu segmen merupakan kelompok homogen yang cukup bernilai untuk dilayani oleh progam pemasaran yang sesuai.

} Dapat dibedakan ( Differentiable )

} Berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.

} Dapat dilaksanakan ( Actionable )

} Berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.



2. Penentuan Pasar Sasaran ( Targeting )

Yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki.



Lima pola pemilihan pasar sasaran :

a. Konsentrasi pada segmen tunggal

• Perusahaan memilih sebuah segmen tunggal yang memiliki kesamaan alami pada kunci persyaratan untuk sukses di segmen ini.

• Melalui pasar yang terkonsentrasi maka perusahaan posisi pasar yang kuat dalam segmen. Dana yang terbatas segmen tanpa pesaing, titik tolak untuk ekspansi.

b. Spesialisasi selektif

Perusahaan memilih beberapa segmen masing-masing dilihat daya tariknya dan kesesuaian dengan tujuan serta sumber daya perusahaan.

c. Spesialisasi Produk

Perusahaan berkonsentrasi pada pembuatan satu produk tertentu yang dijual ke beberapa segmen pasar. Melalui strategi ini perusahaan membangun reputasi tinggi dalam satu area produk yang khusus, resiko akan muncul bila produk tersebut dikalahkan oleh teknologi yang lebih baru.

d. Spesialisasi pasar

Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok tertentu. Perusahaan mencapai reputasi yang tinggi dalam spesialisasi pelayanan kelompok pelanggan.

e. Jangkauan pasar secara penuh

• Perusahaan berusaha untuk melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang diperlukan.

• Perusahaan besar dapat menjangkau pasar melalui pemasaran yang tidak dibeda-bedakan



3. Penempatan Produk (Positioning)

Yaitu tindakan untuk menempatkan posisi bersaing produk dan bauran pemasaran yang tepat pada setiap pasar sasaran. Positionig merupakan penentuan posisi pasar.

Penempatan produk ini secara tepat berada pada golongan konsumen yang menginginkan (want) dan membutuhkan (need) produk yang kita jual karena memiliki keunggulan.



Strategi Bersaing dengan analisis SWOT

Strategi pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Perusahaan sebelum menetapkan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih dahulu malakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threats)

Analisis SWOT adalah analisis yang terdiri dari analisis lingkungan mikro yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, dan analisis lingkungan makro yang bertujuan untuk mengetahui peluang dan ancaman bagi perusahaan.” Menurut Kotler (2008 : 88) mengemukakan bahwa : “Analisis SWOT adalah evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.”



Strategi Bersaing dengan Diferensiasi

Diferensiasi didefinisikan sebagai strategi bisnis dengan menawarkan produk (barang/jasa) yang berbeda dari kompetitor. Kita bisa membuat produk kita unik dan menarik dalam rangka membidik pasar tertentu. Konsekuensi dari hal ini adalah kita dapat meninggikan harga barang seiring kualitas dan brand yang kita miliki. Strategi diferensiasi dalam kegiatan marketing yaitu :

1. Diferensiasi Produk

2. Diferensiasi Personil

3. Diferensiasi Saluran

4. Diferensiasi Citra

Diferensiasi Produk

Merek dapat didiferensiasikan berdasarkan jumlah , dan dimensi berbagai produk atau jasa: bentuk, fitur , mutu kinerja, mutu kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya, dan rancangan, dan dimensi layanan seperti kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan, dan perbaikan. Disamping hal-hal spesifik ini, sekali lagi penentuan posisi yang lebih umum untuk merek adalah sebagai “mutu terbaik”



Diferensiasi Personil

Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang kuat denga mempekerjakan dan melatih orang-orang lebih baik.

Personalia yang terlatih menunjukan enam karakteristik : kemampuan: memiliki keahlian dan pengetahuan yang diperlukan; kesopanan: ramah, menghormati, dan penuh perhatian; kreadibilitas : dapat dipercaya; Dapat diandalkan:memberikan pelayanan secara konsisten dan akurat; cepat tanggap : Cepat menanggapi permintaan dan permasalahan konsumen; dan komunikasi: berusaha memahami pelanggan dan berkomunikasi dengan jelas



Diferensiasi Saluran

Perusahaan-perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui cara mereka merancang saluran distribusi, terutama yang menyangkut jangkauan, keahlian ,dan kinerja saluran-saluran tersebut.



Diferensiasi Citra

Para pembeli memiliki tanggapan berbeda terhadap citra perusahaan atau merek. Identitas dan citra perlu dibedakan. Identitas terdiri dari berbagai cara yang dimaksudkan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi atau memposisikan diri atau produknya. Citra adalah cara masyarakat mempersepsi (memikirkan) perusahaan atau produknya. Identitas yang efektif melakukan tiga hal : ia membangun karakter produk dan proposisi nilai.



Analisis Pangsa Pasar

Dalam banyak industri ada pemimpin pasar yang jelas. Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dan biasanya memimpin dalam perubahan harga, peluncuran produk baru, cakupan distribusi dan intensitas promosi. Baik dihormati atau tidak, dominasi perusahaan ini diakui oleh pesaingnya dan menjadi acuan pesaing untuk ditantang, ditiru, atau dihindari. Kecuali jika perusahaan yang dominan memperoleh monopoli secara hukum hidupnya tidak mudah. Perusahaan harus selalu waspada karena perusahaan lain selalu menantang dan mencari kelemahannya. Pemimpin pasar bisa jatuh ke nomor dua atau tiga. Inovasi produk dapat menyulitkan pemimpin.



Pemimpin pasar ingin tetap nomor satu, sehingga perlu tindakan di tiga sisi pertama, menurut Kotler dan Susanto (2008 : 497), yaitu :

• Meningkatkan pasar keseluruhan

Pemimpin pasar biasanya paling diuntungkan jika pasar berkembang. Umumnya pemimpin pasar akan mencari pemakai baru, penggunaan baru dan penambahan penggunaan produknya

• Mempertahankan pangsa pasar

Pemimpin pasar meskipun tidak sedang menyerang harus berjaga-jaga jangan sampai ada sisi lemah. Dia harus menekan biaya dan harganya harus sesuai dengan nilai yang dilihat pelanggan pada merek itu. Pemimpin harus menutup lubang supaya tidak dimasuki pesaing.

• Memperluas pangsa pasar

Pemimpin pasar dapat meningkatkan labanya dengan meningkatkan pangsa pasarnya. Dalam banyak pasar, satu angka pangsa pasar bernilai puluhan juta dolar. Perusahaan tak boleh beranggapan bahwa menaikkan pangsa dalam pasar yang mereka layani pasti menaikkan tingkat laba mereka. Semua masih tergantung pada strategi mereka dalam menaikkan pangsa pasar.



Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.

Ø Sudut Pandang Nilai Pelanggan

Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut.

Ø Sudut Keunikan

Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing.

Ciri-ciri Keunikan :

1.Kemampuan finansial dan ekonomis

2.Kemampuan menciptakan produk strategik

3.Kemampuan teknologi dan proses

4.Kemampuan keorganisasian

Syarat keunggulan kompetitif : semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam merancang proses memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu perusahaan merancang sistem Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman barang dan jasa yang diinginkan pelanggan.


Semoga Bermanfaat





Strategi Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa



Pemberdayaan Masyarakat Desa Sebagai Masyarakat Produktif dalam Meningkatkan Pendapatan
(Disampaikan pada Pembekalan KKN Mahasiswa Universitas Bale Bandung, 2015)

Oleh : Husaeri Priatna, S.Ak., M.M.
(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bale Bandung)



Pendahuluan


Setiap manusia pada hakekatnya memiliki kemampuan ; baik disadari maupun tidak disadari, kemungkinannya :

• Disadari memiliki kemampuan dan diterapkan

• Disadari memiliki kemampuan tetapi tidak diterapkan

• Tidak disadari sekaligus dia tidak sadar telah/sedang menerapkannya


Apabila “seseorang” memiliki kemampuan, maka perlu diberdayakan. Sebab ia memiliki sumberdaya atau potensi baik yang dia sadari maupun tidak dia sadari.

Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.

Dengan demikian, disamping manusia atau masyarakat yang memiliki kemampuan ia pun harus memiliki kemauan. Kemauan untuk belajar, kemauan untuk bekerja, kemauan untuk menghadapi resiko yang kemungkinan akan terjadi, kemauan untuk menghasilkan barang atau jasa. Dan bagaimana barang atau jasa tersebut bisa menjadi ‘uang’. Inilah yang disebut sebagai manusia produktif. Manusia produktif ini banyak tersebar di masyarakat.


Program Pemberdayaan Masyarakat Desa :
•Pendidikan
•Kesehatan
•Ekonomi/Kewirausahaan
•Lingkungan Hidup
•Agama


Dari kelima program diatas, berkaitan dgn program peningkatan pendapatan masyarakat yaitu : Ekonomi / Kewirausahaan. Jadi diharapkan masyarakat disetiap desa menjadi manusia yang produktif

Apa yang dimaksud Masyarakat Produktif ??
Masyarakat Produktif adalah masyarakat yang mampu menghasilkan barang maupun jasa yang selanjutnya dari barang maupun jasa yang dihasilkannya dapat dijadikan uang (ekonomi).

Jika barang yang dihasilkan memiliki nilai yang tinggi, tetapi nilai uang dalam negeri melemah maka akan terjadi inflasi

Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memliliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

Sumber Daya :

•Sumberdaya Manusia
•Sumberdaya Pendukung : peralatan, perlengkapan, keuangan, informasi dsb

Profesi Masyarakat Produktif :

•Sebagai penghasil barang (home industry)
•Sebagai penghasil jasa / keahlian
•Sebagai petani / peternak
•Sebagai pedagang
•DLL
Diantara profesi masyarakat tersebut memiliki kemampuan dalam bidangnya masing-masing, dan mampu menghasilkan uang, tetapi yang jadi masalah adalah “Tidak efektif dan tidak efisiennya atas pekerjaan mereka sehingga uang yang dihasilkan tidak sesuai harapan” yaitu “input” yang besar tetapi “output-nya” kecil.

Efektif :
Penggunaan waktu dengan sebaik-baiknya untuk kegiatan produktif, sehingga tidak ada waktu yang terbuang dan mampu menghasilkan sesuatu yang diinginkan sesuai dengan target yang telah ditentukan

Efisien :
Hemat biaya tenaga dan waktu (proses), mendapatkan hasil maksimal (output) tanpa mengeluarkan banyak (input).

Dengan kata lain, bagaimana mengeluarkan biaya yang sekecil-kecilnya tetapi mampu menghasilkan uang maupun barang secara maksimal.


Contoh :
Dalam sehari, bagaimana caranya mampu menghasilkan barang sebanyak 80 unit (kuantitas) dengan kualitas yang baik, sedangkan jam kerja yang digunakan adalah 8 jam.
80 : 8 = 10
Artinya dalam 1 jam harus menghasilkan barang sebanyak 10 unit barang.



Yang perlu diperhatikan adalah :
•Berapa orang untuk memenuhi target selama satu jam ?
•Berapa biaya tenaga kerja perorang?
•Berapa biaya listrik, air & telepon yang harus dikeluarkan?
•Berapa biaya makan perorang ?
•dsb

Selain biaya produksi diatas, terdapat pula biaya lainnya seperti :
•Biaya Promosi
•Biaya Penjualan
•Biaya Kerugian
•DLL
•Dalam hal ini tentu saja setiap produsen harus mampu memperhatikan input dan proses tersebut, agar output sesuai dengan keinginan yang telah ditargetkan.
Gambaran dalam Laba/Rugi Usaha


•Pendapatan (kotor)    Rp.................
•Biaya-biaya               Rp................. _
•Selisih (bersih)          Rp................

•Jika selisihnya surplus à laba
•Jika selisihnya minus à rugi

Misal :

•Seorang pedagang dalam sehari mampu menjual barang sebanyak 100 unit barang, dgn pendapatan (omset) sebesar Rp. 10.000.000,- total biaya yang dikeluarkan 1.200.000,- sedangkan modal dasar per unitnya Rp. 85.000,- berapa keuntungannya ?
•Rp. 10.000.000 : 100                 = Rp. 100.000,-
•Rp. 100.000 – Rp. 85.000         = Rp. 15.000,-
•Rp. 15.000 X 100                      = 1.500.000,-
•Rp. 1.500.000 – Rp. 1.200.000 = Rp.300.000

Jadi keuntungannya Rp. 300.000,-

Jika keuntungan yg didapat Rp. 300.000 perhari dikali 30 hari maka keuntungan dalam sebulan sebesar Rp. 9.000.000,-.

Tetapi jika :
•Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.500.000,- maka hasilnya nihil, tidak untung tidak rugi, tetapi rugi waktu dan tenaga
•Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.600.000,- maka hasilnya minus artinya rugi

Dengan demikian, bagaimana caranya agar biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari Rp. 1.200.000,- untuk meningkatkan pendapatannya dalam sehari bahkan setiap bulannya, berarti efisiensi biaya yang harus dilakukan oleh pebisnis.
Agar output sesuai dengan yang diinginkan / target tercapai :


* Input & Proses -> Rencana yang strategis :

- Pemberdayaan tenaga kerja (SDM)

- Penggunaan modal / dana

- Penggunaan waktu

- Barang yang diinginkan

- Keuntungan yang diinginkan

Terapkan rencana diatas secara efektif dan efisien, maka :

* Output -> Hasil sesuai dengan apa yang diinginkan


Bagaimana terhadap profesi ANDA ?

Petani/Peternak : bagaimana membeli benih/bibit yang unggul dan berkualitas serta biaya yang tidak terlalu mahal, mengelola lahan dengan tidak mengeluarkan biaya yang besar seperti ongkos kerja, pakan ternak, pupuk dll, serta efektifitas waktu musiman yang digunakan tidak terlalu lama sehingga perputaran keuangannya likuid

Home Industry : Bagaimana agar modal yang digunakan mampu mendanai secara tepat terhadap faktor2 produksi, bahan yang murah tetapi berkualitas, biaya tenaga kerja dan biaya lainnya lebih rendah karena waktu yang digunakan lebih efektif. Produk yang dibuat selalu dibutuhkan oleh konsumen serta bermanfaat, apalagi kemasannya yang menarik pula. Promosi yang menarik minat konsumen

Jasa : Seperti sewa alat2 pesta, sound system, pangkas rambut, bengkel, tukang, dll.
•Profesi ini biasanya mengeluarkan modal yang sekaligus diawal untuk membeli peralatan. Maka perlu diberikan gambaran bahwa “berapa lama modal tersebut akan kembali?” (titik impas/break event point) sebab setiap uang yang diterima adalah pendapatan (tanpa harga pokok barang/produksi) lalu dipotong biaya2 seperti biaya pemeliharaan dsb.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengelola keuangan

•Lakukan pencatatan setiap transaksi : penerimaan dan pengeluarannya.
•Catat setiap hutang piutang usaha
•Lakukan pembukuan sederhana seperti laba/rugi, neraca, perubahan modal dan arus kas
•Pisahkan harta pribadi dengan aset perusahaan (kecuali ketika memenuhi kewajibannya ke bank jika terjadi pailit)


Semoga Bermanfaat